Minggu, 11 November 2012

PERTEMPURAN MEDAN AREA

Para pejuang kita tidak gentar dan terus mengobarkan pertempuran. Pada bulan April 1946 tentara sekutu dan NICA berusaha keras mendesak pemerintah Republik Indonesia agar keluar dari kota Medan. Gubernur, markas Divisi TKR, dan wali kota terpaksa pindah ke Pematang Siantar. Dengan demikian Sekutu telah berhasil menguasai kota Medan. Pada tanggal 10 Agustus 1946 di Tebing Tinggi dibentuk satu komando yang bernama Komando Resimen Laskar Rakyat Medan Area yang membawahi empat sektor perjuangan. Markas komando

1.1 JALAN CERITA Berita mengenai proklamasi kemerdekaan Indonesia baru sampai ke kota Medan pada tanggal 27 Agustus 1945. Keterlambatan berita tersebut karena sulitnya komunikasi dan sensor yang ketat terhadap berita – berita kemerdekaan oleh Jepang. Berita proklamasi kemerdekaan dibawa oleh Mr. Teuku Moh. Hassan yang diangkat menjadi gubernur Sumatra. Tentara sekutu yang diboncengi NICA mendarat di Sumatra utara pada tanggal 9 Oktober 1945, tujuannya untuk membebaskan para tawanan. Namun ternyata tawanan perang itu langsung dibentuk menjadi “ Medan Batalion KNIL ”. Dengan adanya kekuatan tersebut bekas tawanan menjadi arogan dan bertindak sewenang – wenang sehingga memancing berbagai insiden yang sering disebut dengan Pertempuran Medan Area.

1.2 JALAN CERITA LEVEL 1 Dengan situasi yang memanas dari sifat arogan sekutu dan NICA, pada tanggal 10 Oktober 1945 di Sumatra Timur dibentuk TKR yang dipimpin oleh Achmad Tahir, seorang bekas tentara sukarela untuk melawan sekutu dan NICA

1.3 JALAN CERITA LEVEL 2 Pada tanggal 13 Oktober 1945 terjadi insiden di sebuah hotel di Jalan Bali. Awal dari insiden tersebut karena  adanya tindakan seorang penghuni hotel ( tentara sekutu ) yang merampas dan menginjak lencana merah putih. Akibatnya hotel tersebut diserang dan dirusak oleh para pemuda. Dalam insiden tersebut banyak orang NICA dan sekutu yang menjadi korban.

1.4 JALAN CERITA LEVEL 3 Peristiwa bentrokan di hotel tersebut merupakan awal dari sebuah pertempuran di Medan dan dampaknya meluas di berbagai daerah seperti Pematang Siantar dan Brastagi. Rakyat Indonesiapun melakukan serangan awal  terhadap Sekutu.

1.5 JALAN CERITA LEVEL 4 Pada tanggal 18 Oktober 1945, Brigadir Kelly dari tentara sekutu memberikan ultimatum kepada rakyat Indonesia agar menyerahkan senjatanya. Sikap sekutu yang demikian menyebabkan NICA merasa mendapat dukungan dan melakukan aksi – aksi teror sehingga menimbulkan pertempuran lagi antara rakyat Indonesia dengan sekutu.

1.6 JALAN CERITA LEVEL 5 Pada tanggal 1 Desember 1945, Sekutu menentukan batas kekuasaannya sendiri secara sepihak tanpa persetujuan rakyat Indonesia. Mereka memasang papan – papan yang bertuliskan Fixed Boundaris Medan Area , dan hal ini yang membuat kemarahan warga Medan semakin menjadi – jadi dan melakukan serangan kepada sekutu dan NICA.


1.7 JALAN CERITA LEVEL 6 Pada tanggal 10 Desember 1945, Sekutu dan NICA melancarkan serangan untuk melumpuhkan kekuatan di TKR Trepes. Akan tetapi, usaha tersebut dapat digagalkan oleh para pejuang. Seorang perwira Inggris bahkan berhasil diculik oleh para pejuang dan beberapa truk berhasil dihancurkan. Dengan peristiwa tersebut Kelly kembali mengancam para pemuda agar segera menyerahkan senjatanya. 1.8 JALAN CERITA LEVEL 7 berkedudukan di Sudi Mengerti ( Trepes ). Kekautan inilah yang kemudian melanjutkan perjuangan di Medan Area untuk merebut kembali kota Medan dari Sekutu.

0 komentar:

Posting Komentar